[email protected] (031) 8294608

Cek Hoaks atau Fakta ?

masukkan kata kunci anda.

Ujaran Kebencian : Ketika Negara Diurus Oleh Bajingan Tolol & Para Bangsat

Beredar unggahan dari media sosial tiktok yang mencuplik headline berita dari portal Inews tentang Luhut yang sebut China minta APBN menjadi jaminan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), yang disertai narasi ujaran kebencian Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut adalah ujaran kebencian Ujaran kebencian adalah pendapat atau pikiran seseorang terhadap suatu isu yang ditujuan untuk membangun kebencian terhadap seseorang (kadang disertai hoaks dan atau disinformasi), menggunakan kata dan kalimat berkonotasi negatif. Pada unggahan ini, kalimat konotasi negatif terdapat pada “Ketika Negara diurus bajingan tolol & para bangsat-bangsat”. Lantas, musik yang menjadi latar dari unggahan adalah musik yang berjudul “menyala abangku, menyala matamu” yang intonasinya menyerupai seseorang yang sedang mengumpat. (“Matamu” dalam beberapa budaya di Indonesia, adalah jenis umpatan atau kalimat kasar yang diucapkan seseorang ketika sedang marah. Pembuat pesan juga melakukan disinformasi dengan mencuplik berita INews yang ditayangkan pada 11 April 2023. Berita tersebut mengenai permintaan China kepada Pemerintah Indonesia agar jaminan pembiayaan dari pembangunan KCJB dijamin oleh APBN Indonesia. Namun, Pemerintah Indonesia menawarkan opsi dengan penjaminan utang melalui BUMN penjamin kredit, PT. Penjamin Infrastruktur Indonesia (Persero). Selain itu, dalam berita lanjutan akan isu permintaan China, Pemerintah Indonesia menolak permintaan tersebut. Pada Juni 2023, seperti yang kami lansir dari CNN Indonesia, Pemerintah Indonesia dan China telah mencapai kesepakatan bahwa penjaminan akan dilakukan melalui PT. PII seperti proyek pembangunan lainnya (Mandalika, PLN, dan sebagainya). Dilansir dari Kompas, Keputusan pemerintah Indonesia untuk bisa menjamin pembayaran utang Kereta Cepat Jakarta Bandung disahkan melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 89 tahun 2023 yang diteken Sri Mulyani. Total biaya investasi proyek yang berlangsung sejak 2016 itu kini membengkak jadi 7,27 miliar dollar AS. Padahal, pihak China pada mulanya menyodorkan proposal kalau investasi proyek KCJB tidak lebih dari 5,5 miliar dollar AS atau lebih murah dibandingkan tawaran Jepang melalui JICA. Disampaikan oleh Luhut bahwa China menginginkan kelangsungan jaminan pembiayaan pinjaman pokok maupun bunga dari pembangunan KCJB dijamin oleh APBN Indonesia. Namun permintaan itu tidak langsung dipenuhi, Pemerintah menawarkan opsi dengan penjaminan utang melalui BUMN penjamin kredit, PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (Persero) / PT. PII.

Permohonan Klarifikasi

Kirimkan detail informasi yang kamu dapat, akan kami bantu cari klarifikasinya dalam 1x24 jam.