Disinformasi: Indonesia Dikepung Gelombang Panas
Beredar unggahan video di Instagram yang menyatakan bahwa Indonesia sedang dikepung gelombang panas. Beberapa negara melaporkan fenomena heatb\ wave di sejumlah wilayahnya. Di beberapa lokasi, suhu harian tertinggi terpantau melampaui 40 derajat Celsius, bahkan mencapai 47 derajat. Menurut pengamatan di platform live cuaca, Zoom Earth, sejak 24 April hingga 30 April 2024 negara-negara di Asia Selatan dan Asia Tenggara tampak didominasi warna merah pekat. Tanda merah pekat menunjukkan tingkat suhu di wilayah tersebut sudah melebihi 40 derajat Celsius. Penyebab gelombang panas tersebut antara lain: gerak semu Matahari di wilayah Asia, anomali iklim El Nino 2023/2024, pemanasan global, dan perubahan iklim. Berdasarkan hasil analisis, informasi pada video tersebut mengandung disinformasi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa Indonesia memabf mengalami suhu panas karena adanya gerak semua matahari, namun hal tersebut merupakan siklus biasa dan terjadi setiap tahun. Sementara itu, indikator gelombang panas sendiri periode cuaca dengan kenaikan suhu panas yang tidak biasa yang berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut atau lebih, sesuai batasan Badan Meteorologi Dunia atau WMO). Untuk masuk kategori gelombang panas, suatu lokasi harus mencatat suhu maksimum harian melebihi ambang batas statistik, misalnya 5 derajat Celcius lebih panas, dari rata-rata klimatologis suhu maksimum fenomena udara panas yang terjadi di Indonesia belakangan ini, tidak termasuk ke dalam kategori gelombang panas.