Disinformasi: Gunakan Pewangi Sebabkan Kanker Hingga Kematian
Beredar pesan broadcast pada whatsapp yang memuat informasi bahwa pewangi dapat sebabkan kanker hingga kematian. Pengirim memberikan peringatan untuk tidak menggunakan pewangi atau parfum buatan. Himbauan itu meliputi; parfum mobil, parfum ruangan, parfum toilet, parfum kamar tidur, parfum pakaian.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut adalah disinformasi.
Dilansir dari cancer.org.au (Cancer Council Australia), disebutkan bahwa tidak ada bukti yang mengaitkan antara penggunaan produk parfum dengan peningkatan resiko kanker pada manusia. Beberapa bahan wewangian telah terbukti menyebabkan kanker pada hewan laboratorium, tetapi hanya pada konsentrasi berkali-kali lebih tinggi daripada yang digunakan dalam produk konsumen.
Melansir Asian Associated Press, Ahli farmakologi molekuler University of Adelaide Australia Ian Musgrave mengatakan bahwa parfum yang dijual di toko mengandung zat kimia penyebab kanker merupakan hoaks. Parfum komersial pada umumnya mengandung sedikit phthalate, yang digunakan sebagai pelarut atau zat penstabil bau parfum.
Namun demikian, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) telah memberikan peringatan bahwa memang penggunaan wewangian ruangan, utamanya yang berbentuk aerosol, dalam jangka panjang akan berdampak pada kesehatan.
Menurut dr. Arief Bakhtiar, pakar pulmonologi Universitas Airlangga, pengharum ruangan bekerja dengan berbagai cara, termasuk melemahkan saraf pembau, melapisi hidung dengan zat berminyak tak terdeteksi, menutupi bau dengan aroma lain, dan mengubah komposisi bau yang tidak menyenangkan. Namun, interaksi antara bahan kimia dalam pewangi ruangan dengan saluran napas bisa memicu respons peradangan.